Jumat, 16 Januari 2015
Hypnobirthing: Melahirkan Dengan Nyaman
Marie Mongan telah mematenkan nama hypnobirthing yang akhirnya digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Metode relaksasi persalinan yang bernama “Hypnobirthing” sebenarnya dikembangkan pertama kali oleh Marie F. Mongan di AS.
Meskipun kata hypnobirthing telah dipatenkan oleh Marie Mongan, namun teori yang mendasari hypnobirthing adalah metode relaksasi yang juga telah dikembangkan oleh Lanny Kuswandi di Indonesia dari klinik keluarga Prorevital, Jakarta. Lanny Kuswandi adalah seorang bidan yang mempelajari hipnoterapi dan meditasi dari beberapa ahli. Sekitar tahun 2002, Lanny akhirnya mempelajari hypnobirthing Marie Mongan melalui Peter Jackson di Australia yang membuatnya sadar bahwa perempuan adalah makhluk yang sungguh luar biasa. Dan mulai disebar luaskan di Indonesia pada tahun 2003. (Danuatmaja, 2008).
Seorang dokter asal AS, Sarah Brewer, dalam buku Super Baby mengukapkan kecemasan dan stres berlebihan saat ibu bersalin mengundang rasa sakit berlebihan pada persalinan. Bahkan stres dan kecemasan yang dialami ibu saat mengandung sama bahayanya dengan merokok. Jika ibu terus-terusan memelihara sters dan cemasnya dapat menggangu tumbang janin sehingga mengakibatkan kelahiran prematur atau saat dewasa mengalami kesulitan belajar, hiperaktif, bahkan autisme. (Danuatmaja, 2008).
Dampak sters dan cemas ibu hamil juga diwariskan pada anak sampai dewasa. Bahkan, menurut ahli kesehatan jiwa, Dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp. K..J., penyakit cemas yang banyak diderita orang dewasa sekarang ini tidak lepas dari suasana kehidupan mereka sejak dalam kandungan. Persisnya adalah akibat rekaman getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan ibu. Idealnya, bayi didalam kandungan perlu mendapat ketenangan dan kedamain dari ibu karena getaran inilah yang akan terekam sampai dewasa
Untuk itulah Lanny menekankan pentingnya menjaga ketenangan jiwa demi mengandung anak yang sehat dan persalinan lancar. Bahkan tanpa rasa sakit berlebihan karena sebenarnya rasa itu juga datang dari alam bawah sadar ibu. (Danuatmaja, 2008)
1.2 Definisi
Hypnobirthing berasal dari kata “hypnosis” dan “birthing”. Hypnosis yang berasal dari kata hypnos (bahasa Yunani) adalah nama Dewa Tidur. Arti tidur disini adalah pikiran yang tenang. Sedangkan birthing (bahasa Inggris berarti proses persalinan) (Lanny dalam Ayu, 2012).
Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar (Danuatmaja, 2008).
Hypnobirthing merupakan suatu metode yang dikhususkan untuk wanita hamil dengan melakukan relaksasi mendalam, bertujuan untuk mempersiapkan proses kelahiran normal yang lancar, nyaman dengan rasa sakit yang minimum, karena mampu memicu hormon endorphin yang merupakan hormon penghilang sakit alami tubuh (Evariny, 2007).
1.3 Hypnobirthing Dasar
Metode hypnobirthing mengajarkan kepada para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang sering kali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran. Saat merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari organ pertahanan non esensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan tangan. Dalam situasi yang menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus atau rahim dipandang sebagai organ “tidak pentimg”. Menurut Dr. Dick-Reas, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih..
Rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat rahim semakin keras kontraksinya.
1. Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan menyebabkan cerviks kaku dan membuat proses persalinan lebih melambat
2. Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernafasan tidak teratur, mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi
3. Akhirnya membuat jantung memompa lebih cepat sehingga tekanan darah semakin tinggi (Bencoolen, 2007).
Hypno-Birthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stress.
Dasar dari hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan teknik untuk mencapai kondisi rileks. Maksudnya, ketika seluruh sistem syaraf, organ tubuh dan panca indra kita beristirahat untuk melepaskan ketegangan yang ada sedangkan kita tetap sadar (Evariny, 2007).
Relaksasi terdiri dari :
1. Relaksasi otot
Otot adalah bagian yang paling luas di tubuh manusia dan banyak digunakan untuk beraktifitas. Saat berfikir, ternyata otot juga ikut tegang yaitu di daerah leher, tengkuk, bahu kiri dan kanan serta punggung.
2. Relaksasi wajah
Mencapai relaksasi wajah yang dalam sangat penting karena membuat bagian tubuh lain lebih mudah mengikuti. Setelah menguasai relaksasi wajah, rahang akan benar-benar rileks dengan mulut sedikit terbuka. Sehingga akan memasuki kondisi rileks yang alami dengan cepat.
3. Relaksasi pernapasan
Napas yang rileks adalah napas perut yang lambat dan teratur. Perlahan-lahan hirup napas yang lewat hidung, hitung 10 kali hitungan. Selanjutnya hembuskan lewat hidung perlahan-lahan.
Pernapasan perut atau diafragma adalah jika perut yang naik lebih tinggi saat menghirup udara, sedangkan jika perut tidak terangkat atau terangkat sedikit dibanding dada artinya itu adalah pernapasan dada.
Ada tiga teknik pernapasan yang penting dalam hypnobirthing, yaitu yang pertama pernapasan tidur (sleep breathing). Pernapasan tidur yang perlahan dan dalam merupakan teknik pernapasan yang lebih sering digunakan pada awal latihan relaksasi. Perlu memfokuskan perhatian untuk menguasai teknik ini secepatnya. Teknik ini juga dipakai untuk relaksasi saat menghadapi kontraksi selama persalinan. Yang kedua adalah pernapasan perlahan (slow breathing), merupakan bagian paling penting pada persiapan melahirkan. Teknik pernapasan ini berupa tarikan napas panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan pada bayi dan membantu pada setiap kontraksi. Tujuan napas panjang yaitu membuat tarikan dan hembusan napas sepanjang mungkin agar dapat menyesuaikan dengan panjangnya gelombang kontraksi. Selain itu, pernapasan ini membuat dinding perut mengembang sebesar dan setinggi mungkin. Dan yang ketiga adalah teknik pernapasan lanjut (birth breathing). Setelah napas teratur dan mampu membawa diri menuju kondisi rileks dengan mudah, relaksasi dapat diperdalam menggunakan teknik ini dengan cepat.
4. Relaksasi visualisasi
Dengan teknik visualisasi, berarti berlatih menggunakan imajinasi untuk mencapai kondisi rileks. Selain itu, teknik ini juga akan melatih menciptakan suatu tempat khusus yang indah, tenang dan nyaman di dalam pikiran. Teknik ini sangat efektif dalam menanggulangi masalah stress yang mempengaruhi tubuh.
5. Relaksasi pikiran
Pada saat berbaring/duduk, pandang atau pusatkan perhatian pada satu titik atau benda terus-menerus hingga terasa kelopak mata semakin santai, mulai berkedip perlahan untuk kemudian biarkan kedua mata terpejam. Nikmati santainya jiwa dan raga.
1.4 Manfaat Hypnobirthing
1. Bagi Ibu
a. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar sehingga kadang tidak terasa seperti sakit melahirkan.
b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi faktor stress dan depresi.
c. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat.
d. Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomi.
e. Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.
f. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses melahirkan.
g. Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaannya.
h. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat.
i. Meminimalkan dan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan kepanikan selama proses melahirkan dan periode setelahnya (sehingga tidak menjadi trauma).
j. Meminimalkan dan bahkan menghilangkan keinginan untuk menggunakan obat bius dan obat penghilang rasa sakit saat bersalin.
k. Mempercepat masa pemilihan pasca persalinan.
(Evariny, 2007)
2. Bagi Janin
a. Getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwanya.
b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta.
c. Mempererat ikatan batin ibu terhadap bayi dan sang suami